Kamis, 14 Agustus 2014

Daerah Saya

Seni dan Budaya Paser

Selain potensi dan daya tarik Obyek wisata Kabupaten Paser juga memiliki seni dan budaya antara lain ;


1. Tari Ronggeng Paser

 Kesenian Kabupaten Paser yang menjadi ciri khas adalah tarian "Ronggeng Paser". Tarian ini merupakan kesenian tradisional pesisir kabupaten Paser yang termasuk dalam kelompok Tari Gembira ( Tari Pergaulan) dengan diiringi lagu ronggeng dan didominasi petikan gambus.


2. Tari Rembara

 Tari Rembana merupakan kesenian tari tradisional pedalaman Paser yang termasuk dalam tari ritual atau tarian yang ditampilkan pada saat- saat diadakan upacara adat Paser seperti Belian, Nulak Jakit dan upacara adat lainnya maupun pada acara-acara resmi.


3. Tari Gantar

 Tarian Gantar juga merupakan tari pedalaman yang sebagian masyarakat Paser tarian ini sebagai Tari Giring-giring. Dalam gerak tari ini menceritakan penyambutan sang pahlawan yang baru kembali dari medan Perang.


4. Tari Jepen Muslim dan Tari Jepen Daya Taka.

 TariJepen Muslim merupakan tarian yang dikreasi dan tercipta dari gerakan - gerakan seorang muslim yang akan melaksanakan sholat.

Sedangkan Tari Jepen Daya Taka adalah tarian yang gerakan-gerakannya dihimpun dari gerak dasar seni tradisional  Paser. Tari ini menggambarkan keidupan sukaria para remaja tempo dulu.


5. Tari Singkir

 Tari Singkir adala tari tradisional Paser Pedalaman, salah satu media yang digunakan adalah dengan menggunakan bamboo. Tari ini merupakan tari ritual yang biasanya mengiringi upacara-upacara adat.


6. Gendang Agong

 Kesenian Gendang Agong adalah salah satu kesenian tradisional pesisir  masyarakat Paser yang merupakan kombinasi antara alunan-alunan musik dan ketangkasan gerak (bela diri) seni ini selalu ditampilkan pada saat-saat ada keramian atau mengiringi arak-arakan mempelai (upacara) dari dulu ingga sekarang.


7. Tari Belian Pengobatan

 Gerakan-gerakan dalam tarian ini diambil dari sebuah cerita pada masa kerajaan Rekan Tatau yang dipimpin oleh pemerintahan Nalau Raja Tondoi (Nalau Raja Diraja). Konon , pada suatu saat ada seorang pembatu kerajaan dari kalangan bawah yang sakti. S uatu hari ia pergi menangkap ikan di sebuah danau ( Loyu Liput Putung). Sialnya, kakinya dijepit seekor kepiting  raksasa hingga tak sadarkan diri. Sang Raja memperoleh petunjuk bahwa untuk membangunkan dan melepas kepiting raksasa yang sedang tidur itu, sang raja mengumpulkan orang banyak, membuat berbagai macam makanan, membunyikan suara Tung, gendang, tengkanong, Gong dan lain-lain sekeras-kerasnya diiringi dengan tari-tarian (suasana gaduh).


8. Petikan Muara Adang dan Irama Tengah Malam

 Petikan Gambus tradisional  ini berasal dari Desa Muara Adang (daerah nelayan) kecamatan Long ikis. Irama ini termasuk musik yang dinamis disertai denganalunan lagu-lagu tradisional yang memang sengaja diciptakan untuk menghalau kesunyian malam yang disertai hempasan gelombang kecil daerah pesisir pantai Muara Adang.


*)sumber; Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Paser


Sumber : http://sengkatel.blogspot.com/2012/11/seni-dan-budaya-paser.html#ixzz3ALmrQ7qs

Museum Sadurengas Jadi Idola Warga

Dihibur Tarian dan Musik Gambus

KALTIM | Jumat, 01 Agustus 2014 | dibaca: 274 kali

TANA PASER – Museum Sadurengas yang ada di Kecamatan Pasir Belengkong masih menjadi idola warga Paser untuk mengisi liburan Idulfitri 1435 H. Padahal, di kabupaten paling selatan di wilayah Provinsi Kaltim ini terdapat sejumlah tempat cukup menarik untuk mengisi liburan.


Tempat wisata menarik lainnya, di antaranya objek wisata Lati Petangis di Desa Petangis Kecamatan Batu Engau, Air Doyam Turu di Desa Lempesu di Kecamatan Pasir Belengkong, Goa Loyang, Goa Tengkorak, dan Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Kajang Kecamatan Batu Sopang, serta Kolam Pemandian Air Panas di Kecamatan Long Kali.


Menjadi satu-satunya tempat menyimpan benda bersejarah Kesultanan Paser, Museum Sadurangas yang tercatat sebagai benda cagar budaya di Indonesia ini, selalu menjadi idola warga. Hal itu, selain karena hanya berjarak 5 kilometer dari Tana Paser yang merupakan ibu kota kabupaten, juga saat ini kondisi Museum Sadurengas sudah jauh lebih baik.


Apalagi, dalam upaya memberikan kepuasan kepada para pengunjung, pihak pengelola Museum Sadurengas mengisi beragam acara, seperti penampilan tarian tradisional serta petikan gambus tradisional.


Sejumlah pengunjung saat ditanya rata-rata mengaku lebih memilih datang ke Museum Sadurengas. Selain karena jarak yang lebih dekat, juga lebih gampang mendapatkan makanan. Karena di sekitar lokasi museum banyak warga yang  jual makanan dan minuman, termasuk jajan ciri khas daerah.


Yang lebih penting lagi, Museum Sadurengas merupakan salah satu objek wisata yang dari dulu sampai sekarang selalu ramai dikunjungi warga untuk mengisi hari liburan Lebaran. Salah satu daya tarik adalah benda bersejarah peninggalan Kesultanan Paser yang bisa dilihat, termasuk benda sejarah lainnya, yaitu Batu Kilan, Batu Indra Giri, dan Meriam Portugis.


“Hampir setiap Lebaran hari kedua, saya bersama anak-anak selalu ke museum. Selain untuk refreshing sekaligus untuk mengenalkan sejarah Paser, bahwa kalau di Paser juga memiliki kerajaan dan kesultanan seperti daerah lain di Kaltim,” ujar Jumadi, warga salah satu desa di Kecamatan Kuaro, Selasa (29/7). (hh/tom/k15)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar