Seni dan Budaya Paser
Selain potensi dan daya tarik Obyek wisata Kabupaten Paser juga memiliki seni dan budaya antara lain ;
1. Tari Ronggeng Paser
Kesenian Kabupaten Paser yang menjadi ciri khas adalah tarian "Ronggeng
Paser". Tarian ini merupakan kesenian tradisional pesisir kabupaten
Paser yang termasuk dalam kelompok Tari Gembira ( Tari Pergaulan) dengan
diiringi lagu ronggeng dan didominasi petikan gambus.
2. Tari Rembara
Tari Rembana merupakan kesenian tari tradisional pedalaman Paser yang
termasuk dalam tari ritual atau tarian yang ditampilkan pada saat- saat
diadakan upacara adat Paser seperti Belian, Nulak Jakit dan upacara adat
lainnya maupun pada acara-acara resmi.
3. Tari Gantar
Tarian Gantar juga merupakan tari pedalaman yang sebagian masyarakat
Paser tarian ini sebagai Tari Giring-giring. Dalam gerak tari ini
menceritakan penyambutan sang pahlawan yang baru kembali dari medan
Perang.
4. Tari Jepen Muslim dan Tari Jepen Daya Taka.
TariJepen Muslim merupakan tarian yang dikreasi dan tercipta dari
gerakan - gerakan seorang muslim yang akan melaksanakan sholat.
Sedangkan Tari Jepen Daya Taka adalah tarian yang gerakan-gerakannya
dihimpun dari gerak dasar seni tradisional Paser. Tari ini
menggambarkan keidupan sukaria para remaja tempo dulu.
5. Tari Singkir
Tari Singkir adala tari tradisional Paser Pedalaman, salah satu media
yang digunakan adalah dengan menggunakan bamboo. Tari ini merupakan tari
ritual yang biasanya mengiringi upacara-upacara adat.
6. Gendang Agong
Kesenian Gendang Agong adalah salah satu kesenian tradisional pesisir
masyarakat Paser yang merupakan kombinasi antara alunan-alunan musik dan
ketangkasan gerak (bela diri) seni ini selalu ditampilkan pada
saat-saat ada keramian atau mengiringi arak-arakan mempelai (upacara)
dari dulu ingga sekarang.
7. Tari Belian Pengobatan
Gerakan-gerakan dalam tarian ini diambil dari sebuah cerita pada masa
kerajaan Rekan Tatau yang dipimpin oleh pemerintahan Nalau Raja Tondoi
(Nalau Raja Diraja). Konon , pada suatu saat ada seorang pembatu
kerajaan dari kalangan bawah yang sakti. S uatu hari ia pergi menangkap
ikan di sebuah danau ( Loyu Liput Putung). Sialnya, kakinya dijepit
seekor kepiting raksasa hingga tak sadarkan diri. Sang Raja memperoleh
petunjuk bahwa untuk membangunkan dan melepas kepiting raksasa yang
sedang tidur itu, sang raja mengumpulkan orang banyak, membuat berbagai
macam makanan, membunyikan suara Tung, gendang, tengkanong, Gong dan
lain-lain sekeras-kerasnya diiringi dengan tari-tarian (suasana gaduh).
8. Petikan Muara Adang dan Irama Tengah Malam
Petikan Gambus tradisional ini berasal dari Desa Muara Adang (daerah
nelayan) kecamatan Long ikis. Irama ini termasuk musik yang dinamis
disertai denganalunan lagu-lagu tradisional yang memang sengaja
diciptakan untuk menghalau kesunyian malam yang disertai hempasan
gelombang kecil daerah pesisir pantai Muara Adang.
*)sumber; Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Paser
Dihibur Tarian dan Musik Gambus
KALTIM
| Jumat, 01 Agustus 2014 | dibaca: 274 kali
TANA PASER – Museum Sadurengas yang ada di Kecamatan
Pasir Belengkong masih menjadi idola warga Paser untuk mengisi liburan
Idulfitri 1435 H. Padahal, di kabupaten paling selatan di wilayah
Provinsi Kaltim ini terdapat sejumlah tempat cukup menarik untuk mengisi
liburan.
Tempat wisata menarik lainnya, di antaranya objek wisata Lati Petangis
di Desa Petangis Kecamatan Batu Engau, Air Doyam Turu di Desa Lempesu
di Kecamatan Pasir Belengkong, Goa Loyang, Goa Tengkorak, dan Air Terjun
Gunung Rambutan di Batu Kajang Kecamatan Batu Sopang, serta Kolam
Pemandian Air Panas di Kecamatan Long Kali.
Menjadi satu-satunya tempat menyimpan benda bersejarah Kesultanan
Paser, Museum Sadurangas yang tercatat sebagai benda cagar budaya di
Indonesia ini, selalu menjadi idola warga. Hal itu, selain karena hanya
berjarak 5 kilometer dari Tana Paser yang merupakan ibu kota kabupaten,
juga saat ini kondisi Museum Sadurengas sudah jauh lebih baik.
Apalagi, dalam upaya memberikan kepuasan kepada para pengunjung, pihak
pengelola Museum Sadurengas mengisi beragam acara, seperti penampilan
tarian tradisional serta petikan gambus tradisional.
Sejumlah pengunjung saat ditanya rata-rata mengaku lebih memilih
datang ke Museum Sadurengas. Selain karena jarak yang lebih dekat, juga
lebih gampang mendapatkan makanan. Karena di sekitar lokasi museum
banyak warga yang jual makanan dan minuman, termasuk jajan ciri khas
daerah.
Yang lebih penting lagi, Museum Sadurengas merupakan salah satu objek
wisata yang dari dulu sampai sekarang selalu ramai dikunjungi warga
untuk mengisi hari liburan Lebaran. Salah satu daya tarik adalah benda
bersejarah peninggalan Kesultanan Paser yang bisa dilihat, termasuk
benda sejarah lainnya, yaitu Batu Kilan, Batu Indra Giri, dan Meriam
Portugis.
“Hampir setiap Lebaran hari kedua, saya bersama anak-anak selalu ke museum. Selain untuk refreshing
sekaligus untuk mengenalkan sejarah Paser, bahwa kalau di Paser juga
memiliki kerajaan dan kesultanan seperti daerah lain di Kaltim,” ujar
Jumadi, warga salah satu desa di Kecamatan Kuaro, Selasa (29/7). (hh/tom/k15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar